Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah
Seni Budaya · Bab 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah
Rachmat Suhernawan Rizal

24/08/2021 15:21:44

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

Pelajaran 3

Pernahkah kamu melihat gerabah? Gerabah

merupakan salah satu hasil karya seni terapan yang

banyak ditemukan di Indonesia. Gerabah ini banyak

digunakan sebagai perkakas dalam kehidupan sehari-

hari. Bahan dasar untuk membuat gerabah adalah tanah

liat. Tanah liat tersebut diolah dengan beragam teknik,

kemudian dihias untuk memberikan kesan artistik. Nah,

pada pelajaran ini kamu akan belajar tentang teknik-

teknik dalam membuat gerabah.

Sumber:

www.

fl

ickr.com

40

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

Kata Kunci

• Gerabah

• Teknik cetak tekan

• Teknik p

ij

at

• Keramik • Teknik cor • Teknik pilin

• Motif • Teknik lempeng • Teknik putar

Gerabah

Seni Kriya

Gerabah

Teknik

Pembuatan

Gerabah

Pembakaran

Keramik

Teknik Lempeng

(

Slabing

)

Teknik P

ij

at

(

Pinching

)

Teknik Pilin

(

Coiling

)

Teknik Putar

(

Throwing

)

Teknik Cetak

Tekan (

Press

)

Teknik Cor atau

Tuang

Cakupan Materi

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

41

A. Seni Kriya Gerabah

Gerabah merupakan salah satu hasil dari seni terapan. Seperti telah d

ij

elaskan

sebelumnya, seni terapan merupakan seni yang hasilnya memiliki fungsi dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, gerabah memiliki fungsi

sebagai perkakas atau alat-alat rumah tangga. Gerabah ini terbuat dari tanah liat

yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu.

Kerajinan gerabah di Indonesia telah

dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman

prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000–

1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan

istilah tembikar atau keramik. Gerabah

yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia

berupa barang pecah belah seperti tempayan,

periuk, belanga, kendi, dan celengan. Teknik

pembuatan gerabah pada saat itu sangat

terbatas dan sederhana. Proses akhir dari

pembuatan gerabah adalah pembakaran suhu

rendah dengan menggunakan jerami atau

sabut kelapa.

Sampai saat ini seni pembuatan gerabah masih bertahan di beberapa daerah

di Indonesia, terutama di desa-desa. Teknik pembuatannya pun masih sederhana

dan tradisional. Tujuan dari pembuatan gerabah ini pun masih hanya untuk

keperluan masyarakat sehari-hari, yaitu benda-benda praktis. Belum banyak

pengrajin gerabah yang menunjukkan suatu usaha untuk menciptakan gerabah

yang bernilai estetis.

Berikut ini beberapa hasil seni gerabah

yang banyak digunakan oleh masyarakat

Indonesia beserta fungsinya.

1. Kendi berfungsi sebagai tempat

menyimpan air minum.

2. Periuk berfungsi sebagai alat untuk

memasak nasi.

3. Belanga berfungsi sebagai alat untuk

memasak sayur.

4. Tempayan berfungsi sebagai alat untuk

menyimpan beras atau air.

5. Anglo berfungsi sebagai alat untuk

memasak (serupa dengan kompor).

6. Celengan berfungsi sebagai tempat

menyimpan uang.

Gambar 3.1

Gerabah kuno

Sumber:

www

.antiqueswords.com

Gambar 3.2

Tempayan sebagai tempat menyimpan air

Sumber:

malaysiana.pnm.com

G

b

3

2

42

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

Pelatihan 1

1

1

Selain gerabah yang dibuat secara tradisional, ada pula gerabah yang sudah

dibuat dengan memerhatikan efek seni. Gerabah tersebut merupakan gerabah

modern yang dikelola secara profesional. Kualitas barang yang dihasilkan pun

dapat dibanggakan. Hal itu dapat dilihat dari pemilihan bahan dasar, desain,

ragam hias, serta proses akhir pembuatannya.

Motif hias pada gerabah masih sangat sederhana. Hiasan ini biasanya lebih

banyak dipengaruhi oleh lingkungan alam dan budaya setempat. Beberapa motif

yang biasanya terdapat pada gerabah antara lain motif geometris, anyaman,

tumpal, pilin tunggal, pilin berganda, dan meander. Selain itu ada juga motif

yang mendapat pengaruh luar seperti motif awan, burung phoenix, swastika, dan

matahari. Teknik yang digunakan untuk membuat motif tersebut biasanya dengan

cara ditoreh, dicungkil, dipukul, dan ditempel.

Seni membuat gerabah banyak terdapat di Indonesia. Hampir di setiap pulau

di Indonesia memiliki seni membuat gerabah. Daerah-daerah tersebut antara lain

Plered (Purwakarta), Sitiwangun (Cirebon), Kasongan (Yogyakarta), Banjarnegara

(Bandung), Kapal (Bali), Mayong (Jepara), Klampok (Purwokerto), Jatiwangi

(Majalengka), Dinoyo (Malang), Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan Takalar

(Sulawesi Selatan).

Gambar 3.3

Gerabah yang berasal dari Kasongan

Sumber:

www

.

fl

ickr.com

Carilah beberapa peralatan rumah tangga lain yang termasuk gerabah selain

yang telah disebutkan sebelumnya. Tuliskan pada buku tugasmu. Akan lebih

baik jika kamu juga menempelkan gambar dari peralatan tersebut!

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

43

B. Teknik Pembuatan Gerabah

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat.

Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam

beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat

yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan

alat putar.

Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut

saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk

dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti

tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan

ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.

Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain pisau cukil

yang terbuat dari kayu/bambu, sundip yang terbuat dari kawat, butsir dengan

tangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang pelarik), kayu salab atau kayu

rol penggilas, dan pisau.

Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-

teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik

yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik

lempeng, teknik p

ij

at, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik

tuang.

1. Teknik Lempeng (

Slabing

)

Teknik lempeng (

slabing

) merupakan

teknik yang digunakan untuk membuat

benda gerabah berbentuk kubistis dengan

permukaan rata. Teknik ini diawali dengan

pembuatan lempengan tanah liat dengan

menggunakan rol kayu penggilas. Setelah

menjadi lempengan dengan ketebalan

yang sama, kamu dapat memotong dengan

pisau atau kawat sesuai dengan ukuran

yang kamu inginkan. Selanjutnya, kamu

dapat membuat menjadi bentuk kubus

atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi

hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.

2. Teknik P

ij

at (

Pinching

)

Teknik p

ij

at (

pinching

) merupakan teknik membuat keramik dengan cara

mem

ij

at tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan

Gambar 3.4

Teknik lempeng

Sumber:

Ceramics

, 1985

44

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat

dan tidak mudah mengelupas sehingga

hasilnya akan tahan lama. Proses p

ij

at dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Ambil segumpal tanah liat plastis.

b. Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip

ij

it-

p

ij

it dengan ibu jari sambil dibentuk

sesuai dengan bentuk benda yang kamu

inginkan.

c. Haluskan menggunakan kuas atau kain

halus.

3. Teknik Pilin (

Coiling

)

Teknik pilin (

coiling

) adalah cara

membentuk tanah liat dengan bentuk

dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk

seperti tali. Cara melakukan teknik ini

adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan

dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap

pilinan disesuaikan dengan ukuran yang

kamu inginkan. Panjangnya pilinan juga

disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian,

pilinan tanah liat tersebut kamu susun secara

melingkar sehingga menjadi bentuk yang

kamu inginkan. Jangan lupa tiap susunan

ditekan dan tambahkan air supaya menempel.

4. Teknik Putar (

Throwing

)

Untuk membuat gerabah dengan teknik

putar (

throwing

), kamu memerlukan alat

bantu berupa subang pelarik atau alat putar

elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah

dengan mengambil segumpal tanah liat

yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah

tanah liat di atas meja putar tepat di tengah-

tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan

kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah

liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Teknik putar umumnya menghasilkan benda

berbentuk bulat atau silindris.

Gambar 3.5

Teknik p

ij

at

Sumber:

Ceramics

, 1985

Gambar 3.6

Teknik pilin

Sumber:

Ceramics

, 1985

Gambar 3.7

Membuat gerabah dengan teknik putar

Sumber:

Ceramics

, 1985

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

45

5. Teknik Cetak Tekan (

Press

)

Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya

disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil

dengan waktu yang cepat.

Gambar 3.8

Teknik tekan

Sumber:

Ceramics

, 1985

Gambar 3.9

Teknik cor atau tuang

Sumber:

Ceramics

, 1985

6. Teknik Cor atau Tuang

Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan

menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah

tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena

gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.

46

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

Pelatihan 2

2

2

Info Seni

I

n

I

n

I

n

Pengolahan Tanah Liat

Tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat

gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan.

Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat

gerabah. Pertama-tama, tanah liat disimpan di suatu tempat, kemudian

disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satu

hingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua

cara penggilingan, yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual

dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan

halus. Adapun secara mekanis, tanah liat digiling dengan menggunakan

mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses

giling manual. Tanah liat yang sudah digiling ini sudah siap untuk digunakan

membuat gerabah.

(Sumber:

id.wikipedia.org

)

Jelaskan dengan bahasamu sendiri teknik-teknik membuat gerabah

berikut.

1. Teknik lempeng

2. Teknik p

ij

at

3. Teknik pilin

4. Teknik putar

5. Teknik cetak tekan

6. Teknik cor atau tuang

C. Pembakaran Keramik

Tahap akhir dari proses membuat gerabah adalah pembakaran. Membakar

benda yang terbuat dari tanah liat tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan

ini dibutuhkan teknik dan media yang tepat. Hal ini dilakukan pada keramik atau

gerabah yang telah dibuat tidak mengalami keretakan atau bahkan pecah.

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

47

Gambar 3.10

Gerabah d

ij

emur sebelum dibakar

Sumber:

www

.

fl

ickr.com

Pertama-tama benda gerabah yang

telah selesai dibuat harus dikeringkan

terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar

kandungan air pada benda tersebut

menguap dan kandungan airnya rata. Cara

pengeringannya cukup sederhana yaitu

cukup disimpan di atas rak terbuka dan

diangin-anginkan. Setelah beberapa hari,

gerabah d

ij

emur di terik matahari hingga

betul-betul kering (kering disini bersifat

sementara karena kalau terkena air atau

udara lembab maka tanah akan kembali

lembek). Setelah kering, barulah gerabah dibakar dengan cara langsung atau

menggunakan alat lain berupa tungku (oven/

kiln

).

Pada umumnya pembakaran keramik dikenal dengan istilah bakar biskuit

(untuk jenis keramik

teraccota

) atau bakar sederhana dan bakar glasir (untuk

keramik berglasir).

Berdasarkan suhu bakarnya gerabah/keramik digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu sebagai berikut.

1.

Earthenware

, yaitu jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 900–1100

o

C.

Jenis ini memiliki daya serap 10–5%.

2.

Stoneware

, yaitu keramik yang memiliki suhu matang sekitar 1200

o

C. Jenis ini

memiliki daya serap antara 2–5% dan memiliki kekerasan seperti halnya batu.

3. Porselen, yaitu keramik yang mamiliki suhu matang sekitar 1260

o

C dan

memiliki daya serap 0 hingga 1%. Bahan ini banyak digunakan untuk bahan

industri bangunan mengingat kekerasan dan kestabilannya.

Gambar 3.11

Keramik

earthenwar

e

,

stoneware

, dan porselen

Sumber:

www.

fl

ick.com, www.

fl

ick.com, www.corbis.com

48

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

Berikut ini macam-macam tungku pembakaran keramik menurut bahan

bakarnya.

1. Tungku dengan bahan bakar listrik

Tungku ini menggunakan bahan bakar listrik. Panas yang dihasilkan oleh

tungku ini bisa diatur disesuaikan dengan kebutuhan benda yang dibakar.

2. Tungku dengan bahan bakar minyak tanah

Pada tungku bahan bakar minyak tanah biasanya terdapat selang yang

menghubungkan bagian pembakaran dengan minyak tanah. Tungku ini

biasanya digunakan untuk membakar keramik berjenis

stoneware

.

3. Tungku ladang dengan bahan bakar sekam, jerami, dan bambu

Tungku ini merupakan tungku tradisional yang selalu dipakai dalam

pembuatan gerabah/keramik dengan mutu rendah dan dalam jumlah yang

banyak. Tungku ini biasanya dibuat dengan menggali lubang terlebih dahulu,

kemudian ditimbun dengan sekam, lalu dibakar. Hasil yang didapatkan

kadang-kadang berwarna kehitaman/gosong. Tungku ini banyak dipergunakan

dalam pembuatan kendi, genting bermutu rendah, dan batu-bata merah.

4. Tungku dengan bahan bakar gas

Tungku ini mirip dengan tungku listrik hanya bahan bakar yang digunakan

menggunakan gas. Sumber panas dihasilkan dari tabung gas yang dialirkan

pada logam penampang. Hasilnya sangat bagus dan tekanannya sangat tinggi.

Tungku ini dapat dipakai untuk membuat gerabah/keramik mutu tinggi

bahkan keramik glasir.

Gambar 3.12

Tungku untuk pembakaran keramik

Sumber:

www

.corbis.com

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

49

Re

fl

eksi

Uji Kompetensi

Pelatihan 3

3

3

Carilah dari beberapa sumber tentang cara pembakaran gerabah yang

terdapat di daerahmu. Tuliskan pendapatmu tentang cara pembakaran

tersebut!

Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 orang siswa. Diskusikan hal-hal

berikut ini.

1. Apakah daerah tempat tinggalmu menghasilkan seni gerabah?

2. Apakah jenis gerabah yang dihasilkan?

3. Jelaskan cara pembuatannya!

4. Sejak kapan seni membuat gerabah tersebut ada di daerahmu?

5. Jelaskan cara menjaga hasil karya tersebut agar tetap terjaga?

Gerabah atau keramik merupakan hasil karya seni terapan yang banyak

digunakan oleh masyarakat. Fungsi gerabah juga sangat beragam. Hal

tersebut tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kamu harus turut menjaga

agar kelestarian hasil karya seni terus terjaga. Caranya mudah, pelajari cara

membuatnya dan praktikkan untuk membuat bentuk sederhana yang dapat

digunakan untuk kebutuhanmu sehari-hari.

50

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

Rangkuman

• Gerabah ini terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu

tertentu.

• Kerajinan gerabah di Indonesia telah dikenal sejak zaman Neolitikum

(zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000 – 1100 SM.

• Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik.

• Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang

pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan.

• Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain pisau

cukil yang terbuat dari kayu/bambu, sundip yang terbuat dari kawat,

butsir dengan tangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang

pelarik), kayu salab atau kayu rol penggilas, dan pisau.

• Teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau

keramik antara lain teknik lempeng, teknik p

ij

at, teknik pilin, teknik

putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.

• Berdasarkan suhu bakarnya, gerabah/keramik digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu e

arthenware

, s

toneware

, dan porselen.

• Macam-macam tungku pembakaran keramik menurut bahan bakarnya

adalah tungku dengan bahan bakar listrik, tungku dengan bahan bakar

minyak tanah, tungku ladang dengan bahan bakar sekam, jerami, dan

bambu, dan tungku dengan bahan bakar gas.

Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah

51

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Hasil karya seni bahan tanah liat dengan bakaran rendah adalah ....

a. gerabah

b. gelas

c. keramik

d. porselen

2. Daerah penghasil gerabah di Yogyakarta adalah ....

a. Jatiwangi

b. Banjaran

c. Plered

d. Bantul

3. Membentuk atau membuat karya seni tiga dimensi dengan menggunakan

media yang bersifat plastis disebut dengan ....

a. membutsir

b. menganyam

c. mengukir

d. mematung

4. Teknik mem

ij

it tanah liat untuk menghasilkan bentuk benda dari bahan tanah

liat disebut ....

a.

pinching

b.

coiling

c. pilin

d.

slabing

5. Seni hias/motif hias pada gerabah yang ditemukan pada zaman Neolitikum

adalah motif ....

a. geometris

b. pilin

c. swastika

d. meander

6. Berikut merupakan teknik yang digunakan dalam membuat motif hias pada

keramik,

kecuali

....

a. dicukil

b. ditoreh

c. ditempel

d. dipotong

Pelatihan Pelajaran 3

52

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII

7. Membuat benda keramik yang diawali dengan pembuatan lempengan

tanah liat, kemudian dirol sampai dihasilkan lempengan tertentu. Teknik

ini disebut ....

a.

pinching

b.

coiling

c. pilin

d.

slabing

8. Benda keramik yang menggunakan teknik putar akan menghasilkan bentuk ....

a. abstrak

b. silindris

c. naturalis

d. kubistis

9. Dalam pembakaran keramik selalu menggunakan tungku. Tungku yang paling

sederhana adalah ....

a. tungku ladang

b. tungku listrik

c. tungku gas

d. tungku minysk tanah

10. Supaya tanah liat sebelum digunakan memiliki kualitas yang baik biasanya

ditambahkan dengan unsur lain, yaitu ....

a. pasir

b. air

c. kaolin

d. batu

B. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!

1. Apakah yang kamu ketahui dengan benda gerabah/keramik!

2. Sebutkan jenis-jenis peralatan rumah tangga yang terbuat dari gerabah!

3. Sebutkan daerah penghasil gerabah/keramik di daerah Nusantara?

4. Apakah yang dimaksud dengan:

a.

earthenware

b.

stoneware

c. kaolin

5. Berikan pendapatmu tentang beragamnya bentuk gerabah yang terdapat di

Indonseia!